Makalah Potensi Koperasi di wilayah Kulon Progo

 Potensi Perkembangan Koperasi Serba Usaha Jatirogo

sesudah adanya Pandemi Covid 19

 

 

Makalah

 

Makalah ini Disusun Guna Memenuhi

Tugas Investasi

Untuk Mata Kuliah Koperasi dan UMKM

 

 

 


 

 

Disusun Oleh:

Yagi Prayogo

20804241009

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020

 





KATA PENGANTAR

 

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya saya sebagai Penulis senang bisa menyelesaikan penugasan investasi yaitu membuat makalah terkait solusi atau potensi Koperasi dan UMKM di sekitar kita. Saya sebagai penulis mengambil judul Potensi Perkembangan Koperasi Serba Usaha Jatirogo sesudah adanya Pandemi Covid 19. Dalam menyelesaikan penugasan makalah ini saya melakukan wawancara langsung ke salah satu pengurus Koperasi Serba Usaha Jatirogo. Maka saya banyak mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Ngadiyono, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Koperasi dan UMKM yang telah mentransfrerkan ilmunya terkait Koperasi dan UMKM

2. Ibu Ruruh Sarasati, M.Pd. selaku Dosen Bahasa Indonesia yang telah mengenalkan mengenai tata cara penulisan pada berbagai teks.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi perbaikan dari penulisan makalah potensi koperasi

Akhir kata, Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan termasuk kepada narasumber yaitu bapak Albani selaku pengurus Koperasi Serba Usaha Jatirogo sehingga penulis dapat memperoleh Infomasi yang akurat. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

 


 

 

KATA PENGANTAR.. 2

BAB I. 4

PENDAHULUAN.. 4

A.     Latar Belakang. 4

B.     Tujuan. 5

C.     Rumusan Masalah. 6

BAB 2. 7

PEMBAHSAN.. 7

BAB 3. 11

PENUTUPAN.. 11

Kesimpulan. 11

Saran. 11

Foto. 12

DAFTAR PUSTAKA.. 12

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

 

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku kita sebagai manusia di dalam memenuhi kebutuhan yang relatif beragam atau dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost). Menurut George Bernard Shaw ”economy is the art of making the most out of life”, sedangkan menurut definisi umum ilmu ekonomi membahas bagaimana sumber daya dialokasikan di antara berbagai alternatif penggunaan untuk memuaskan keinginan manusia.

Ilmu ekonomi muncul karena adanya kenyataan yaitu kebutuhan manusia relatif tidak terbatas dan sumber daya tersedia secara terbatas, sehingga memerlukan usaha untuk mencukupi kubutuhan dengan sumber daya yang terbatas.  Proses menemukan solusi tersebut termasuk masalah ekonomi, namun seiring perkembangan waktu ilmu ekonomi menetapkan masalah ekonomi modern, yang secara singkatnya disebut 3w 1 h, yaitu what?,  who?, how?, dan for who?

Setelah itu dalam Ilmu Ekonomi ada yang namanya penawaran dan permintaan yang selalu berdampak pada perekonomian dan kedua di antara penawaran dan permintaan selalu berkorelasi tidak bisa dipisahkan, kektika harga naik penawaran pasti meningkat tetapi berbanding terbalik dengan permintaan malah turun karena harga naik. Semua itu terkait dengan supply dan demand.

Dalam ilmu ekonomi juga ada materi pasar yaitu sebagai kategori persaingan pasar yang mana apakah monopoli atau oligopoly atau persaigan sempurna. Dalam pengkategorian tersebut tentunya memiliki karakterisktik masing-masing seperti monopoli yang menguasai pasar, oligopoly yang pembelinya bebas dan memiliki banyak opsi untuk membeli, persaingan pasar sempurna yang produknya beragam biasanya berkaitan dengan hal-hal sembako.

Nah setelah itu ada penyebab lesunya perekonomian, untuk hal ini tentunya Covid 19. Sejak Covid masuk ke Indonesia hampir semua kegiatan perekonomian tersendat. Covid 19 merupakan virus sejenis sars yang umunya ada pada kelelawar . Namun kali ini virus itu berevolusi dan menyerang pada manusia. Entah penyebab pastinya kenapa virus itu berpindah tetapi kasus pertamanya di temukan di salah satu pasar tradisonal di Wuhan China, yang secara tidak langsung kita diarahkan bahwa virus Covid 19 ini berasal dari sana. Lalu ada apa pada pasar tersebut? ternyata ada interaksi jual-beli yaitu jualan daging mentah yang bisa dibilang belum higenis, mungkin dari hal itu Virus Covid 19 bisa menular ke manusia. Untuk gejala Covid 19 secara umum termasuk demam, batuk, dan sesak napas.

Sebenarnya karena covid 19 tersebut di Indonesia, makan dapat kita hitung dari Maret sampai November sudah hampir 9 bulan yang maknanya udah melewati 2 kuartal.  Indonesia diumumkan resmi masuk jurang resesi setelah pada kuartal sebelumnya, laju ekonomi minus 5,32 persen. Presiden Joko Widodo juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 akan kembali minus, sekitar minus 3 persendalam  (Ramandani, 2020) Indonesia resmi masuk zona resesi, lalu apa dampaknya terhadap perekonomian, perekonomian akan melesu, supply akan mengalahkan demmand.   Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pada 6 oktober 2020 sebanyak 82 persen tenaga kerja mengalami perubahan pendapatan atau penurunan akibat pandemi Covid-19. Data tersebut diperoleh berdasarkan survei online dilakukan BPS kepada 87.000 tenaga kerja. (Fanani, 2020). Melihat data yang disajikan tersebut kita bisa mengetahui bahwa tingkat perekonomian menurun.

 

B.    Tujuan

·       Mengimplementasikan hasil pembelajaran Dasar-Dasar Ekonomi pada pengamatan kondisi perekonomian lingkungan.

·       Mengetahui kondisi perkembangan perekonomian di lingkungan sekitar kita.

·       Mengetahui dampak adanya pandemic Covid 19 pada perekonomian sekitar lingkungan.

 

 

C.    Rumusan Masalah

·       Bagaimana kondisi perekonomian di Kulon Progo, saya memakai subjeknya salah satu Koperasi yang ada di Kulon Progo?

·       Seperti apa perkembangan perekonomian di Kulon Progo, saya memakai subjeknya suatu koperasi yang ada di Kulon progo?

·       bagaimana dampak munculnya pandemi Covid 19 terhadap perekonomian di Kulon Progo,

·       Bagaimana solusi dan potensi di saat pandemi?

 

 

 

 

 

 

 

 


 

BAB 2

PEMBAHSAN

 

·       Bagaimana kondisi perekonomian di Kulon Progo, saya memakai subjeknya salah satu Koperasi yang ada di Kulon Progo?

Sebenarnya jika saya lihat seacar umum kondisi perekonomian di Kulon Progo tentunya masih kalah dengan Kabupaten Sleman atau Kodya Yogyakarta tapi apa penyebabnya, nah kali ini saya menggunakan hasil wawancara dengan Pak Albani dari pengurus Koperasi Serba Usaha Jatirogo di Kulon Progo. Saya mendapatkan informasi bahwa sebenarnya hal yang menjadi perekonomian majunya agak lambat tentunya disebabkan beberapa faktor salah satunya yaitu tidak memiliki jaringan atau relasi dalam berkegiatan ekonomi, nah kenapa? Saya akan masuk pada penjelasan KSU jatirogo, KSU jatirogo didirikan pada tahun 2008 bulan desember atas pencetusan dari beberapa anggota kelompok tani di Kulon Progo. Nama Jatirogo dalam hal ini sebenarnya adalah singkatan dari Jaringan Petani Kulon Progo. Sebenarnya Jaringan Petani Kulon Progo sudah ada sejak 1998 namun belum berdiri sebagai koperasi serba usaha seperti sekarang. Pada tahun 1998 jatirogo tersebut merupakan gabungan beberapa perwakilan petani setiap kecataman di Kulon Progo guna membahas segala hal terkait pertanian guna memajukan petani di Kulon Progo, dulu Jatirogo tersebut pernah mengembangkan budiaya padi yang serentak di Kulon Progo, tetapi usaha tersebut gagal. Pak albani mengatakan kegagalan itu bukan karena bibit yang kurang baik atau perencanaan yang kurang matang namun terjadi karena system irigasi di Kulon Progo yang masih mengandalkan 1 sumber irigasi yaitu irigasi dari kecamatan Kalibawang sehingga persebaran air kurang merata. Setelah itu Jatirogo juga mencoba mengembangakn budidaya Pisang, namun gagal lagi karena tidak semua lokasi di Kulon Progo mampu menghasilkan zat hara yang dibutuhkan pohon pisang, sehingga dirasak kurang menyeluruh di Kulon Progo oleh karena itu tidak dilanjutkan. Setelah itu mencoba pemberdayaan budidaya kelapa, namun gagal lagi karena harga kelapa di pasaran sangat fluktuatif jadi petani seolah-olah dipermainkan harga, jadi gagal juga.

Setelah itu pada tahun 2008 barulah para perwakilan petani-petani di Kulon Progo mendirikan Koperasi Serba Usaha sehingga akan lebih mudah mensejahterakan petani di Kulon Progo, awalnya KSU memulai menjual hasil-hasil pertanian di Kulon Progo seperti Gula jawa dan lain-lain, perkembangan saat itu sangat berdampak pada petani di Kulon Progo yang awalnya harga gula jawa cetak Rp 2500,- dalam waktu 3 bulan sudah berhasil dinaikan menjadi  Rp 6000,- dengan pesanan yang sangat banyak tentunya sehingga antara supply dan demmand terjadi sangat balance atau seimbang karena tentunya petani lebih bersemangat mensuplai dan masyarakat juga memiliki daya beli yang tinggi. Hingga setelah beberapa bulan muncul ide pengembangan gula cetak menjadi gula kristal atau yang kita kenal sekrang sebagai gula semut. Ide itu kemudian direalisasikan oleh KSU jatirogo dengan melaksanakan program tungku sejahtera serta berbagai program-program pelatihan. Awalnya ada beberapa masyarakat yang skeptis terhadap perubahan dari yang awalnya cetak jadi krystal karena prosesnya juga nambah lama sedikit. Namun seiring perkembangan usaha yang mulai menjarah ke dunia internasional demmand pun naik yang efeknya membuat pesanan kepada petani naik juga. Lama-lama petani mulai beradaptasi. Sebenarnya gula semut itu sudah ditemukan pada tahun 1975 namun untuk pengembangan tekonologinya masih sangat minim.

Setelah mengetahui beberapa hal di atas kita tahu bahwa fungsi jaringan dalam perekonomian sangat signifikan ibarat kalua era sekarang butuhnya collaboration, KSU tersebut sebenarnya didirikan untuk mensejahterakan petani namun seiring memproduksi gula semut KSU ini menjadi pionir dalam kancah internasional untuk produknya yaitu gula semut, banyak demmand yang muncul dari dunia internasional, produk gula semut sudah memiliki 3 sertifikat yang pertama dari jepang, eropa, dan amerika dan saat itu benar-benar tanpa saingan.

·       Seperti apa perkembangan perekonomian di Kulon Progo, saya memakai subjeknya suatu koperasi yang ada di Kulon progo?

 

Nah untuk perkembangan perekonomian di Kulon Progo saya langsung ambilkan dari contoh perkembangan Koperasi Jatirogo dang seluruh petani yang bekerja sama.  Pak Albani mengatakan bahwa hampir semua petani mitra Koperasi sudah memiliki perkembangan ekonomi yang dapat dilihat dari perkembangan rumahnya yang awalnya mayoritas gedhek atau anyaman bamboo namun setelahnya berubah menjadi tembok, mampu membeli motor untuk alat transportasi serta perkembangan dari program KSU Jatirogo yang lebih menasional mulai dari training untuk para petani, hingga pengenalan pada orang-orang wilayang lain di Indonesia, Pak Albani mengatakan bahwa hampir dari 34 provinsi di Indonesia pernah datang untuk belajar dan sharing mengenai usaha lokal yang berhasil dikembangan, bahkan KSU Jatirogo sering diundang untuk melatih langsung para petani di luar Kulon Progo.

Perkembangan Perekonomian bisa dilihat bahwa sangat pesat hanya dari produk Gula Semut tetapi kenapa Kulon Progo masih kalah dengan Sleman dan Yogyakarta, ya karena yang unggul atau matang hanya terdapat pada apsek pengembangan petani yang lebih fokus ke petani Gula Jawa yang diarahkan untuk merubah menjadi Gula Semut tidak pada seluruh Aspek perekonomian, tentunya juga karena produk Gula Semut tersebut tidak ditargetkan untuk masayakat lokal namun untuk ekspor sehingga untuk pendapatan lebih mahal atau worth it.

Masalah yang dihadapi KSU Jatirogo yaitu pengurus yang kurang loyal terhadap Koperasi sehingga usaha yang dilakukan Koperasi yaitu mengekspor Gula Semut ditiru kebanyakan pengurus sehingga demand pasar menurun karena tentunya pengurus mencut mata ratai perekonomian dari gula semut yang tentunya mampu menyediakan lebih murah karena pada dasarnya KSU Jatrogo fukus pada pengembangan maka rantai dalam gulan semut sangat Panjang, mulai dari petani, pengebul, distribusor, quality checker dan lain-lain. Namun oleh pengurus kurang loyal langsung menstock dari petani sehingga permintaan atau demand untuk Koperasi menurun yang lama-lama kriris.

 

·       Mengetahui dampak adanya pandemic Covid 19 pada perekonomian sekitar lingkungan.

 

Dampak Covid 19 terhadap Koperasi Jatirogo yaitu tentunya penurunan pemasukan yang sangat drastis ejak 2020 KSU tidak bisa memperpanjang sertifikat untuk berdagang di Internasional, kenapa? Karena ada wabah Covid jadi para pihak yang menyeleksi produk dari KSU Jatirogo karena pihak yang menyeleksi bukan dari Indonesia. Tentunya sejak Covid 19 tidak ada eksport yang dilakukan oleh pihak KSU karena belum memiliki lisensi sehingga tidak punya izin edar keluar negeri.

·       Solusi dan Potensi yang dapat dikembangkan saat pandemic oleh KSU Jatirogo

Solusi yang dilakuakan oleh KSU Jatirogo adalah tetap memasarkan secara retail atau bisa dibilang dimurahkan sedikit agar menaikan minat pembeli, biasanya untuk pembeli retail itu membeli dalam jumlah yang banyak dan dijual kembali. Lalu bagaimana jika stock gula menumpuk? Solusi yang dijalankan oleh KSU Jatirogo yaitu dengan selalu komunikasi dengan para petani sehingga para petani tidak hanya membuat gula semut tetapi juga membuat gula cetak, jadi dari pihak KSU Jatirogo selalu mengkomuniasikan perkiraan kebutuhan gula semut di pasaran. Sehingga dari pihak KSU maupun petani tidak mengalami kerugian parah, walaupun pemasukan berkurang drastic.

Untuk Potensinya sebenarnya produk Gula dapat dipasarkan melalui online seperti E-Commerse dan media sosial karena di kala pandemic semuanya terbiasa Online. Terus Pak Albani membeberkan ide untuk KSU kedepannya yaitu mau membudidayakan tanaman Porang dikolaborasikan dengan Pepaya, jadi yang bawah Porang yang atas Pepaya, hasil panen Porang akan dijadikan tepung lalu setelah jadi tepung baru diekspor ke Jepang, beliau membeberkan ide tersebut lantasan tahun 2020 benar-benar tidak ada ekspor akibat Covid 19 yang menyebabkan panitia pihak belanda untuk sertifikasi produk dan tentunya Kas Koperasi sudah sangat minim apalagi harga untuk sertifikasi biar mudah masuk eropa adalah sekitar Rp 250.000.000,- sehingga menurut Pak Albani akan lebih baik buat pengembangan Porang  dan papaya.


 

 

BAB 3

PENUTUPAN

 

Kesimpulan

           

Kesimpulannya adalah mendirikan usaha perlu yang namanya jaringan, buttuh pengurus yang loyal, diKSU ada beberapa kegagalan kegiatan tapi tidak menyurutkan semangat, bahkan sekarang udah ada pandemic pihak KSU Jatirogo masih mengusahakan untuk melayani masyarakat.  Covid 19 ternyata sanagat banyak dampaknya, memang demand tidak mempengaruhi permintaan tetapi sikon tidak med karena belum ada sertifikat edar keluar negeri. Akan tetapi pihak KSU Jatirogo masih mampu menemukan solusi yang worth it seperi pengalokasihan dana dengan mengalihkan usahanya ke penjualan retail serta mencoba untuk memulai usaha porang. Gara-gara covid 19 hampir semua askpek terpengaruhi solusinya adalah berpikir kreatif menyesuaikan masalah atau kebutuhan yang terkait.

 

Saran

 

            Mungkin seharusnya kita peka terhadap lingkungan sehingga bisa memahami teknologi tengan baik, kita juga jangan skeptis terhadap lingkungan. mengembangkan usaha inovatif informal maka akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi serta melalui pemberian bantuan langsung tunai juga dapat meningkatkan kebutuhan masyakat serta dapat menjadi sebuah modal awalan dalam menciptakan usaha di kondisi saat ini. Kita sebagai mahasiswa perlu belajar dengan giat untuk membentuk masa depan yang sudah dicontohkan oleh KSU Jatirogo yang walapun gagal tapi tetap semnagat

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto



 


DAFTAR PUSTAKA

 

 

Fanani, F. (2020, 10 7). Survei BPS: 82 Persen Pekerja Alami Penurunan Pendapatan Akibat Pandemi. Retrieved from www.liputan6.com: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4376150/survei-bps-82-persen-pekerja-alami-penurunan-pendapatan-akibat-pandemi

Ramandani, D. (2020, 11 2). Jokowi: Resesi, Ekonomi Indonesia Minus. Retrieved from konfirmasitimes.com: https://konfirmasitimes.com/2020/11/02/jokowi-resesi-ekonomi-indonesia-minus/

 

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Makalah Potensi Koperasi di wilayah Kulon Progo"